Mengenal Sistem Hidroponik Deep Water Culture
7 July 2022 2022-07-12 23:29Mengenal Sistem Hidroponik Deep Water Culture
Kamu punya hobi berkebun atau suka melihat tanaman-tanaman hijau? Cocok banget, nih! Kamu bisa mengembangkan hobimu menjadi sebuah usaha perkebunan melalui sistem hidroponik Deep Water Culture (DWC). Udah pernah mendengarnya?
Memang sih, ada banyak metode perkebunan yang bisa kamu coba. Tapi, deep water culture ini bisa jadi salah satu cara yang menjanjikan, lho. Selain mudah, bahan dan alat untuk membuat sistem DWC juga murah. Kamu bisa memanfaatkan berbagai barang bekas yang ada di rumah.
Apalagi, kalau kamu tinggal di daerah yang punya sedikit lahan kosong. Sistem deep water culture bisa tetap digunakan karena penerapannya nggak membutuhkan lahan yang besar. Itulah kenapa, jenis hidroponik yang satu ini mulai banyak dipilih oleh masyarakat perkotaan.Wah, menarik banget, ya. Nggak cuma ekonomis dari segi bahan, sistem deep water culture juga bisa dimanfaatkan untuk mengatasi masalah keterbatasan lahan.
Selain hal-hal yang disebutkan di atas, kamu tahu nggak, manfaat apalagi yang didapatkan dari deep water culture ini?
Mau tahu lebih lanjut tentang pengertian metode deep water culture, bagaimana langkah penerapannya, dan jenis tanaman apa yang bisa ditanam? Yuk, kita bahas bersama di artikel ini!
Apa yang Dimaksud dengan Deep Water Culture?
Untuk memulai bercocok tanam dengan deep water culture, hal pertama yang perlu kamu lakukan adalah memahami pengertiannya. Rasanya kurang afdol nih, kalau kamu langsung menerapkan metodenya tanpa tahu maksud dari DWC itu sendiri.
Dalam buku Dasar-Dasar Bertanam Secara Hidroponik (2019), dijelaskan bahwa deep water culture merupakan salah satu jenis sistem hidroponik sederhana. Kamu cukup menggantungkan tanaman pada suatu wadah sampai akarnya terendam dalam air. Pastinya, air tersebut udah dilarutkan dengan nutrisi dan diberi oksigen.
Sekarang, kamu udah kebayang, kan, gimana bentuk deep water culture?Nantinya, wadah tempat tanaman akan mengapung dan bersentuhan langsung dengan air bernutrisi. Karena itu, di Indonesia, deep water culture disebut juga sebagai sistem rakit apung.

Baca Juga: Tanaman Apa Saja yang Bisa Ditanam dengan Sistem Hidroponik?
Cara Kerja Metode Deep Water Culture
Setelah baca pengertian DWC di atas, kamu mungkin jadi bertanya-tanya. Kalau tanaman terlalu banyak terkena air, bukannya mereka akan cepat layu atau mati?
Kamu pasti pernah melihat beberapa tanaman yang mati karena disiram air secara berlebihan. Untuk beberapa jenis tanaman, hal itu memang bisa terjadi. Tapi, beda lagi dengan tanaman yang menggunakan sistem DWC.
Dengan deep water culture, tanaman tidak hanya menyerap sembarang air. Di sini, akar akan menyerap oksigen sekaligus nutrisi yang ada dalam air. Jadi, tanaman bisa mendapatkan sumber pertumbuhan dan perkembangan yang cukup.Untuk lebih jelasnya, kamu bisa lihat cara kerja deep water culture dari gambar di bawah ini.

Baca Juga: Peluang Bisnis Ternak Ikan
Tanaman yang Cocok untuk Metode Deep Water Culture
Dalam menerapkan deep water culture, hal yang tidak kalah penting adalah memilih tanaman yang cocok dengan metode ini. Menurutmu, apa saja tumbuhan yang bisa ditanam?
Saat memilih tanaman, kamu harus mencari tanaman yang bisa tumbuh cepat dalam sistem berbasis air. Biasanya, tumbuhan itu berukuran kecil dan membutuhkan beberapa minggu saja untuk mencapai panen. Karena itu, metode deep water culture cenderung cocok untuk tanaman jenis sayur atau buah.
Sebenarnya, banyak banget pilihan sayuran dan buah yang bisa ditanam dengan DWC. Berikut adalah beberapa contoh sayur dan buah yang sering ditanam dengan metode ini, di antaranya:
- Kemangi
- Selada
- Kale
- Sawi
- Pakcoy
- Cabai
- Tomat
Tentunya, masih banyak lagi pilihan tanaman lainnya. Kalau kamu sendiri, udah kebayang belum mau menanam tumbuhan apa?
Baca Juga: Manfaat Marketing atau Iklan pada Sebuah Bisnis
Menanam Tanaman dengan Deep Water Culture
Tadi kita udah membahas tentang pengertian, cara kerja, dan jenis tanaman yang cocok untuk metode deep water culture. Sekarang, kita masuk ke penjelasan cara menanam hidroponik sederhana dengan jenis deep water culture.
Pertama, kamu harus siapkan dulu bahan dan alatnya. Untuk membuat desain hidroponik sederhana, kamu bisa memanfaatkan kotak kosong atau aquarium bekas sebagai wadah air. Selain itu, bahan lain yang diperlukan di antaranya:
- media tanam, bisa berupa rockwool atau busa
- gelas plastik bekas
- sterofoam
- gunting atau alat pemotong lainnya
- pupuk
- air
- pompa udara
Setelah semua bahan dan alat lengkap, kamu bisa mulai dengan memotong sterofoam sesuai ukuran wadah yang ingin digunakan. Nah, sterofoam ini berfungsi supaya tanaman bisa mengapung di air.
Selanjutnya, lubangi sterofoam sebesar diameter gelas plastik bekas. Ambil gelas plastik, lalu masukkan ke dalam lubang. Nantinya, gelas ini akan dipakai sebagai pot tanaman. Jadi, bagian bawahnya jangan lupa dilubangi, ya, agar akar tanaman bisa terendam air.
Langkah berikutnya, larutkan beberapa jenis pupuk dengan air. Kamu tahu nggak, tujuannya untuk apa? Iya, campuran pupuk dan air ini berfungsi sebagai larutan nutrisi. Setelah siap, tuangkan larutan nutrisi ke dalam wadah.
Berikutnya, potong media tanam menjadi bentuk kubus dengan ukuran sesuai gelas. Buat celah di bagian tengahnya dan masukkan benih tanaman ke dalamnya. Setelah itu, letakkan media tanam ke dalam gelas dan sambungkan pompa udara ke bagian bawah wadah.
Tahap terakhir, pastikan tanaman kamu tetap terkena sinar matahari yang cukup selama masa penyemaian. Lama-kelamaan, akar akan muncul dan menyerap nutrisi yang ada dalam air.
Terus, bagaimana cara merawat tanaman dengan sistem DWC? Simak informasinya melalui gambar berikut ini.

Nah, sebelum praktik menanam langsung, kamu perlu tahu dulu kelebihan dan kekurangan dari metode deep water culture. Dengan begitu, kamu bisa mempertimbangkan apakah metode ini benar-benar cocok untuk kamu terapkan.
Baca Juga: #JadiPro Mengelola Media Sosial untuk Bisnis dengan ZenPro
Kelebihan dan Kekurangan Deep Water Culture
Dibandingkan dengan metode perkebunan tradisional, ada beberapa keuntungan deep water culture, di antaranya:
- pertumbuhan tanaman relatif cepat karena adanya penyerapan nutrisi dan oksigen yang efektif.
- bersifat ekonomis karena bahan dan alat yang digunakan sederhana dan tidak memerlukan banyak pupuk.
- perawatannya cukup mudah dan jarang menemukan hambatan.
- pertumbuhan tanaman bisa dilakukan di lahan yang sempit.
Sementara itu, deep water culture juga punya kekurangan, yaitu:
- kontrol air, nutrisi, dan oksigen harus benar-benar diperhatikan. Ketika salah satunya berkurang, kondisi tanaman akan cepat menurun.
- lebih cocok digunakan di dalam ruangan, karena terlalu banyak sinar matahari atau udara panas bisa menyebabkan air lebih cepat menguap dan suhunya tidak stabil.
Tapi, secara umum, manfaat yang didapatkan dari metode DWC lebih besar dibandingkan kelemahannya. Semua kembali lagi ke bagaimana pengetahuan dan pemahaman kamu tentang metode ini. Pastikan kamu banyak berlatih agar tanaman berhasil tumbuh dengan baik.
Terlepas dari kelebihan dan kekurangannya, apakah kamu semakin tertarik untuk mulai berkebun dengan metode deep water culture?
#JadiPro Menerapkan Metode Deep Water Culture
Dari penjelasan di atas, ternyata metode deep water culture menarik banget untuk dicoba, ya. Selain punya banyak manfaat, jenis tumbuhan yang bisa ditanam juga beragam.
Bagi kamu yang tertarik dengan metode hidroponik DWC tapi bingung untuk memulainya dari mana, kamu bisa ikut pelatihan #JadiPro “Membuat dan Mengembangkan Kebun Hidroponik Sebagai Pekerja Pertanian Tanaman Pangan” dari ZenPro.
Apa saja hal yang kamu dapatkan dari ikut kelas ini? Tenang, ada banyak!
Bersama Bayu Widhi Nugroho, pemilik HIDROPONIKPEDIA, kamu akan belajar tentang cara budi daya tanaman secara hidroponik mulai dari dasarnya. Secara lebih detail, kamu akan mempelajari beberapa hal berikut, yaitu:
- pengetahuan dasar hidroponik,
- macam-macam hidroponik berdasarkan tujuannya,
- peralatan yang dibutuhkan untuk hidroponik,
- sistem hidroponik dalam skala industri dan rumah,
- cara budi daya sayuran dan buah hidroponik,
- bisnis hidroponik.
Tidak cuma menonton video, membaca materi, dan mengerjakan tugas, kamu juga akan mendapatkan sertifikat pelatihan. Jadi, tunggu apa lagi? Daftarkan diri kamu sekarang juga! Caranya, klik link di bawah ini, ya.
Kelas: Membuat dan Mengembangkan Kebun Hidroponik Sebagai Pekerja Pertanian Tanaman Pangan
Referensi
Dasar-Dasar Bertanam Secara Hidroponik – Dr. Susilawati, M.SI (2019)
Deep Water Culture (DWC) – The Definitive Guide – Trees.com (2022)
Deep Water Culture For Plants: How To Build A Deep Water Culture System – Gardening Know How (2022)
Cara Menanam Hidroponik dengan Sistem Water Culture – Petani Digital (2022)
The Best Crops for Raft Systems (DWC) – Upstart University (2017)
What You Need To Know: Deep Water Culture System for Hydroponics – The Indoor Nursery (2022)
Deep Water Culture (DWC): What Is It And How To Get Started – Epic Gardening (2021)
Penulis : Tartila Aryani