Peluang Bisnis Ternak Ikan
6 June 2022 2022-06-07 12:23Peluang Bisnis Ternak Ikan
Kalau kamu tertarik pelihara ikan di aquarium, ikan hias mungkin bakal lebih menggoda untuk dibudidayakan. Tapi, buat kamu yang tertarik buat membuka bisnis ternak ikan, kamu bisa banget coba membudiyakan ikan yang bisa dikonsumsi sehari-hari misalnya seperti ikan lele atau ikan gurame.
Apalagi kita tahu kalau semua jenis ikan mengandung banyak nutrisi yang penting untuk tubuh, salah satunya yaitu omega 3, vitamin, kalsium, dan masih banyak lagi! Makanya nggak heran kalau sejak kecil, kita sudah mengonsumsi ikan yang diolah menjadi macam-macam bentuknya: ikan goreng, sayur ikan, ikan pepes, dan lain-lain.
Nah, peluang bisnis ternak ikan seperti bisnis ikan lele di Indonesia juga ternyata menarik banget, lho. Terlebih lagi, banyak jenis ikan yang bisa kamu ternak juga. Hal ini diperkuat sama data konsumsi Ikan di Indonesia, yang bakal kita bahas di artikel kali ini.
Supaya nggak berlama-lama lagi, langsung aja masuk ke pembahasannya, yuk!
Sejarah Ternak Ikan dari Masa ke Masa
Kalau ngomongin ternak ikan, mungkin masih banyak sebagian dari kita yang taunya kalau bisnis ini berjalan dari zaman nenek moyang. Tapi, nenek moyang yang mana, nih?
Melihat dari sejarahnya, ternyata bukti paling awal adanya aktivitas ternak atau budidaya ikan ini dimulai tahun 1000 SM (Sebelum Masehi) di Cina. Orang-orang di dalam kelompok Dinasti Zhou (1112–221 SM) dan seorang politisi bernama Fan Li merupakan orang pertama yang bilang kalau ikan mas (sebagai simbol keberuntungan) bisa dibudidayakan untuk dimakan pada sekitar tahun 500 SM.
Karena di tahun-tahun sebelumnya, sekitar tahun 618 SM, Kaisar Li yang namanya memiliki arti ‘ikan mas’, melarang orang membudidayakan ikan yang memakai namanya. Makanya, para peternak ikan mengalihkan perhatian mereka buat membudidayakan ikan sejenis yang masih berada dalam famili Cyprinidae atau famili ikan air tawar.
Mereka mulai melakukan metode budidaya ikan dengan melepaskan pupuk cair dari peternakan yang digunakan untuk merangsang pertumbuhan alga di kolam supaya membuatnya lebih bergizi. Dasar kolam kemudian dikeringkan sehingga ampasnya bisa digunakan sebagai pupuk juga.
Sistem pertanian-akuakultur atau yang biasa dikenal dengan aquaculture terintegrasi pertama yang muncul di Cina ini masih terus diterapkan sampai sekarang.
Setelah dari Cina, kita masuk ke Eropa. Kalau di Eropa, sistem akuakultur ini pertama kali dimulai dari Roma Kuno. Bangsa Romawi pada saat itu suka banget makan ikan laut dan tiram. Karena kesukaan mereka itu, akhirnya mereka membuat ternak ikan dan tiram di kolam dan membudidayakannya sampai mereka siap untuk dimakan.
Kolam yang dinamakan vivaria ini biasa dibuat di dalam rumah buat memudahkan para tamu yang datang untuk memilih ikan yang mau mereka makan.
Memasuki abad pertengahan, vivaria air tawar mulai banyak digunakan di seluruh Eropa. Pertanian kerang juga ditemukan sekitar abad ke-13 dan teknik budidayanya terus digunakan sampai memasuki tahun 1960-an.
Budidaya ikan air tawar kemudian berkembang selama masa Renaissance. Ikan mas menjadi ikan yang paling mendominasi untuk diternak di Eropa Timur. Kaisar Charles IV bahkan memerintahkan pembuatan banyak kolam budidaya ikan di Bohemia, yang sekarang menjadi wilayah paling barat Republik Ceko.
Artificial breeding atau pengembangbiakkan secara buatan kemudian hadir di Jerman selama masa The Age of Enlightenment atau Masa Pencerahan. Tapi, baru sekitar abad ke-19, teknologi ini menarik perhatian banyak orang, khususnya ketika polusi menyebabkan populasi ikan berkurang dan bendungan serta saluran irigasi menghalangi jalur migrasi beberapa spesies, salah satunya salmon.
Untuk mengatasi penurunan ini, peternak melakukan artificial breeding mulai dari pembuahan hingga penyimpanan dan transportasi telur, budidaya kolam, dan pelepasan ikan ke alam liar.
Selama tahun 1970-an, budidaya spesies laut mengalami peningkatan dan ketika memasuki abad ke-21, akuakultur menjadi salah satu aktivitas yang sangat penting di seluruh dunia.
Baca Juga: Manfaat Marketing atau Iklan pada Sebuah Bisnis
Apa yang Diperlukan untuk Memulai Bisnis Ikan
Tadi kita udah membahas sejarah ternak ikan yang ternyata udah terjadi berabad-abad yang lalu. Sekarang, kita masuk ke pembahasan apa aja yang diperlukan untuk memulai bisnis ikan, ya.
Cara pertama yang harus kamu lakukan sebelum memulai bisnis ikan yaitu menentukan jenis ikan yang ingin diternak. Karena banyak jenis ikan yang bisa kamu ternak, ini saatnya kamu memilih terlebih dahulu. Kalau di Indonesia, biasanya ikan yang paling banyak menarik perhatian untuk diternak yaitu ikan air tawar seperti ternak ikan nila, ternak ikan lele, dan ternak ikan gurame.
Karena selain usaha budidayanya mudah, ikan ini juga banyak dikonsumsi oleh orang Indonesia. Jadi, pilihlah ikan yang perawatannya nggak sulit dan memang digemari oleh banyak orang, supaya kamu bisa menjalankan bisnis dengan lancar.
Setelah jenis ikannya udah ditentukan, kamu lanjut untuk menetapkan metode aktivitas aquafarming-nya. Misalnya, nih, aktivitas ternak mau dilakukan secara indoor atau outdoor. Terus, seberapa banyak spesies ikan yang mau kamu budidayakan. Karena, setiap spesies ikan punya metode ternak yang berbeda-beda, makanannya pun bisa berbeda-beda juga.
Selanjutnya, kamu bisa mulai memikirkan hal-hal yang sifatnya untuk membangun branding seperti menentukan nama, lokasi kolam, hingga pembuatan kolamnya mau seperti apa. Ini mungkin terlihat sederhana, tapi sebenarnya sangat penting supaya orang tertarik buat jadi konsumen kamu nantinya.
Kalau semua udah oke, kamu tinggal memikirkan seberapa besar budget yang perlu dikeluarkan untuk membangun bisnis ikan segar tersebut sampai ke biaya marketing untuk memasarkan bisnis ternak ikan kamu supaya calon konsumen aware sama produk yang kamu tawarkan.
Baca Juga: Pentingnya Bahasa Inggris untuk Bisnis di Era Globalisasi
Mengapa Bisnis Ikan Memiliki Peluang yang Cukup Baik
Tapi, kamu penasaran nggak sih, kenapa bisnis ikan punya peluang yang cukup baik di Indonesia?
Berdasarkan laporan dari Badan Pangan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), di tahun 2021 saja, konsumsi ikan perkapita penduduk seluruh dunia bisa mencapai angka 19,6 kg per tahun. Walaupun angka ini masih didominasi oleh ikan laut, tapi pada tahun 2018, produksi ikan air tawar perlahan menyalip produksi ikan laut juga, lho.
Kenapa begitu, ya? Karena nyatanya, cara bisnis ikan laut yang dikonsumsi biasanya dilakukan dengan “ditangkap” ini akan mengalami penurunan akibat adanya overfishing. Dengan adanya overfishing ini, jumlah ikan di laut semakin menipis dan menyebabkan semakin sulitnya ikan tersebut didapatkan.
Bahkan, melansir Kementerian Kelautan dan Perikanan, para peneliti memprediksi nggak ada lagi ikan laut untuk ditangkap pada tahun 2048. Hal ini tentu cukup mengkhawatirkan bagi bisnis ikan laut segar … maka dari itu, penting banget buat kita memulai produksi budidaya ikan air tawar yang bisa menggantikan ikan air laut.
Nggak cuma semata untuk memperoleh keuntungan bisnis aja, lho. Tapi, budidaya ini juga bisa memberikan ruang sehingga ikan-ikan di laut bisa berkembang biak dengan lebih baik lagi.
Nah, kalau kita melihat dari sisi produksi, produksi perikanan di Indonesia pada tahun 2011 mencapai angka 12,39 ton dengan jumlah ikan tangkap 5,41 juta ton dan ikan ternak 6,98 juta ton.
Dari angka tersebut kita bisa melihat kalau jumlah produksi ternak ikan air tawar menyumbang hingga 1,1 juta ton. Ini juga menyebabkan produksi budidaya ikan air tawar mengalami perkembangan yang cukup pesat, yaitu sekitar 11% pada setiap tahunnya.
Hal ini tentu menunjukkan kalau masyarakat Indonesia memiliki minat yang cukup besar untuk memaksimalkan peluang bisnis ternak ikan. Tapi, peningkatan ini nggak cuma terjadi karena orang Indonesia suka ternak ikan, lho! Tentunya ada juga permintaan pasar yang tinggi, sehingga pertumbuhan produksinya juga mengikuti peningkatan permintaan tersebut.
Jadi, bisa dibilang peluang bisnis ternak ikan cukup baik karena lebih dari 70% produksi ikan air tawar mendominasi pasar dalam negeri. Maka dari itu, kalau kamu mau mencoba terjun ke bisnis ternak ikan sekarang, kamu masih punya kesempatan yang sangat besar untuk berkembang!
Baca Juga: Tanaman Apa Saja yang Bisa Ditanam dengan Sistem Hidroponik?
Data Konsumsi Ikan di Indonesia
Melihat peluangnya yang terbuka lebar, memangnya seberapa banyak sih, konsumsi ikan di Indonesia ini?
Menurut laporan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), data statistik konsumsi ikan di Indonesia pada tahun 2020 berada di angka 56,39 kg per kapita yang naik sekitar 3,47% dibandingkan tahun sebelumnya yang berada di angka 54,5 kg per kapita.
Kalau dibandingkan dengan tahun 2011, angka konsumsi ikan nasional ini udah naik dengan pesat, lho. Karena pada tahun 2011, konsumsi ikannya bisa dibilang cukup rendah, yaitu hanya mencapai angka 31,5 kg per kapita aja.
Wilayah Indonesia yang mengonsumsi ikan terbanyak pada tahun 2020 yaitu Maluku dengan mencapai angka 72,76 kg per kapita. Disusul dengan Sulawesi Tenggara dengan angka 71,13 kg per kapita.
Kalau melihat data yang dilampirkan KKP tersebut, jumlah konsumsi ikan nasional terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Sakti Wahyu Trenggono sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan juga mengimbau masyarakat Indonesia untuk banyak mengonsumsi ikan, terutama di masa pandemi Covid-19 yang sedang berlangsung, karena ikan punya imunostimulan, yaitu senyawa yang bisa menstimulasi sistem imun kita.
Baca Juga: #JadiPro Menyusun Strategi Pemasaran Digital dengan ZenPro
Pelatihan #JadiPro dengan ZenPro
Kalau kamu ingin belajar membuka bisnis ternak ikan dengan mudah dan dibimbing sama tutor kece, kamu bisa ikut kelas pelatihan #JadiPro Mengelola Budidaya Ikan Lele sebagai Petani Budidaya Ikan dengan ZenPro!
Pelatihan seperti apa yang bakal didapatkan di kelas ini? Kelas ini membantu pelaku usaha kecil dan menengah untuk dapat membudidayakan ikan lele mulai dari mengetahui jenisnya, teknik-teknik yang bisa digunakan untuk mempercepat pertumbuhan ikan lele, hingga memahami kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan oleh pemula dalam budi daya lele.
Yang terpenting, pelatihan ini bisa diikuti oleh siapapun yang tertarik belajar untuk membuka bisnis budidaya ikan. Untuk mengikuti kelas ini, kamu hanya perlu mempersiapkan peralatan seperti laptop/gadget dan koneksi internet yang stabil dengan metode full belajar mandiri.
Jadi, tunggu apalagi? Yuk, langsung daftar kelas pelatihan Mengelola Budidaya Ikan Lele sebagai Petani Budidaya Ikan sekarang!

Referensi:
- The history of aquaculture – Alimentarium.org
- How to Start a Fish Farming Business – Small Business Trends (2021)
- Konsumsi Ikan Nasional Naik 3,47% pada 2020 – Databoks Kata Data (2021)
- Potensi usaha budidaya ikan air tawar – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) News (2015)
- Peluang Usaha Budidaya Ikan Konsumsi Yang Menguntungkan – Berdesa (2019)
Penulis: Rahma Yulita